Sabtu, 26 April 2014

LAPORAN KEGIATAN KULIAH MAGANG KERJA PT. VALBURY ASIA FUTURES KANTOR CABANG SURAKARTA


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Magang Kerja di PT. VALBURY ASIA FUTURES KANTOR CABANG SURAKARTA periode 6 Januari 2014 6 Februari 2014.
Banyak proses yang dilalui dalam penulisan laporan kuliah kerja magang ini. Penulis memperoleh banyak sekali petunjuk, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.    Ibu Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.  Bapak Anas Wibawa, SE, MSi, Ak selaku Ketua Internship & Career Develpoment Fakultas Ekonomi Unversitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Arum Setyowati, S.E., M.M., selaku Pembimbing Magang yang telah sabar memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penulisan laporan KMK ini.
4.  Bapak Abi Baskara, A.Md. selaku Manajer divisi PT. Valbury Asia Futures Surakarta yang sudah mengizinkan kami dalam pelaksanaan magang dan menjadi Pembimbing Institusi Mitra untuk kami dalam melakukan Kuliah Magang Kerja di PT. Valbury Asia Futures Surakarta.
5.    Bapak Ashwin, Bapak Henu Priyambodo, Bapak Liem, dan Ibu Esty yang telah sabar dalam membimbing kami untuk penerapan magang dan kerja di perusahaan.
6.    Seluruh pegawai PT. Valbury Asia Futures Surakarta, yang telah membantu, bekerja sama, dan membimbing penulis selama melakukan magang.
7.    Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan magang baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan kuliah kerja magang ini.
Demikian laporan kuliah kerja magang ini penulis buat, penulis mohon maaf atas semua kesalahan dan semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 3 April 2014
                                                                                                                                               Penulis
BAB I

PROFIL DAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Valbury Asstes Ltd. didirikan pada tahun 1999 yang merupakan perusahaan yang bergerak di berbagai bisnis meliputi jasa keuangan, industri, pemukiman, perkebunan, telekomunikasi, manufaktur, kayu, hasil hutan, makanan dan minuman, dan sebagainya. Bagian dari Valbury Assets Ltd. yang bergerak di bidang jasa keuangan dibagi menjadi dua, yakni PT. Valbury Asia Securities (sebelumnya bernama PT. Caturpilar Investama) dan PT. Valbury Asia Futures (sebelumnya bernama PT. Megah Tama Berjangka).
PT. Valbury Asia Futures (VAF) merupakan anggota Valbury Group yang fokus pada layanan jasa keuangan terbaik di pasar berjangka seperti valuta asing (valas), indeks saham berjangka, dan komoditas kepada klien di Indonesia.
VAF didirikan pada tahun 2002, dengan pusat di Jakarta. Sedangkan VAF Solo didirikan dengan nama PT. Megah Tama Berjangka yang dulunya bersebelahan dengan Bank Central Asia (BCA) di Gladak, Solo. Namun pada tahun 2008 kembali dengan nama Valbury Asia Futures untuk mempermudah bahwa VAF merupakan bagian dari Valbury Assets Ltd. VAF memiliki platform produk dan jasa yang berkualitas tinggi dan inovatif untuk mempermudah akses pasar yang cepat dan terpercaya ke pasar uang global kepada klien baik perorangan maupun lembaga.
Bukti kualitas VAF tercermin platform perdagangan onlinenya, yakni Thomson Reuters. Thompson Reuters merupakan sebuah terminal informasi yang dibuat oleh Thomson Corporation setelah melakukan pembelian terhadap reuters. Informasi yang tercakup dalam Thomson Reuters terkait dengan informasi dengan Bursa Saham Toronto (TSX: TRI) dan New York Stock Exchange (NYSE: TRI). Thomson Reuters berdomisili di Kanada serta memiliki kantor di Midtown Manhattan, New York City, serta memiliki cabang di 93 negara yang total karyawannya kurang lebih 50.000 orang.
Kualitas layanan dan akurasi data pun ditunjukkan VAF melalui kemudahan akses riset dan analisa pasar yang dilakukan oleh Tim Riset VAF yang didukung sumber informasi yang terpercaya. Informasi ini dilengkapi oleh stremed newsfeed dari provider terkenal di dunia antrara lain Dow Jones Newswire, Market News International, dan Thomson Reuters yang sudah diterangkan sebelumnya.
VAF sudah terdaftar sebagai anggota dari Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Future Exchange (JFX) dan menjalankan kegiatan operasionalnya dibawah pengawasan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Tak terkecuali VAF Solo yang juga sudah memiliki izin resmi dari Kementrian Perdagangan (Kemendag). Dana klien disimpan di rekening terpisah (segregated account) yang pengawasannya dipantau langsung oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI) atau Indonesian Derivatives Clearing House.
PT. Valbury Asia Futures mempunyai izin dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi):
Izin Usaha Pialang Berjangka Nomor: 184/BAPPEBTI/SI/II/2003
SPA (Sistem Perdagangan Alternatif) Nomor: 1147/BAPPEBTI/SP/3/2007
Anggota Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Nomor: SPAB-046/BBJ/06/02
Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Nomor: 13/AK-KBI/III/2003.

A.   VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi
Memantapkan diri sebagai perusahaan jasa keuangan dan investasi utama dengan dukungan dari sumber daya yang berkualitas.

Misi
    1. Menyediakan sarana dan jasa investasi yang paling sesuai untuk kebutuhan para klien.
    2. Berperan aktif dalam mengembangkan layanan jasa investasi keuangan serta menciptakan lingkungan kerja profesional, kreatif, serta dinamis.
    3. Menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan nasabah atau investor dan seluruh rekan bisnis yang ada.
B.   LOKASI PERUSAHAAN
        Lokasi PT. Valbury Asia Futures Surakarta di Jalan Slamet Riyadi Nomor Nomor 88, Solo, 57131.
Telepon  : 62 271 - 632 888

           62 271 - 639 880
           62 271 - 669 278

Faksimile: 62 271 - 632 777

           62 271 - 669 278
           62 271 - 636 037


         PT. Valbury Asia Futures Surakarta memiliki struktur organisasi dengan kekuasaan tertinggi dipegang oleh Chief Executive Officer (CEO) yang dibantu oleh sekretaris dan empat business manager.

Produk Perusahaan
1.    Valuta Asing/Foreign Exchange (FOREX)
Perdangangan Forex merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam. VAF memiliki 19 currency yang dapat diperdagangkan, namun ada 6 currency yang paling sering diperdagangkan di pasar internasional. Enam currency tersebut antara lain:
a)    (EUR/USD)  “Euro / US Dollar”
b)    (USD/JPY) US Dollar / Japanese Yen
c)    (GBP/USD) Great British Pound Sterling / US Dollar
d)    (USD/CHF) US Dollar / Swiss Franc
e)    (AUD/USD) Australian Dollar / US Dollar
f)     (EUR/JPY) Euro / Japanese Yen
*      Dalam transaksi forex, ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan, antara lain:
*      Tabel. I.1
Mata Uang
EUR/USD
USD/JPY
GBP/USD
USD/CHF
AUD/USD
Nilai Pergerakan
Point
Point
Point
Point
Point
Minimum Tick
0.0001
0.01
0.0001
0.0001
0.0001
Nilai Kontrak
EUR 100,000
USD 100,000
GBP 100,000
USD 100,000
AUD 100,000
Spread
Maksimal 3 pts
Maksimal 3 pts
Maksimal 3 pts
Maksimal 3 pts
Maksimal 3 pts
Kurs (kode kontrak)
1.Rp 10,000 (EU106)
2.Floating (EU10F)
3.Rp. 12.000
1. Rp 10,000 (UJ106)
2. Floating (UJ10F)
3. Rp. 12.000
1. Rp 10,000 (GU106)
2. Floating (GU10F)
3. Rp. 12.000
1.    Rp 10,000 (UC106)
2.    Floating (UC10F)
3.    Rp. 12.000
1.    Rp 10,000 (AU106)
2.    Floating (AU10F)
3.    Rp. 12.000
Jaminan yang Dibutuhkan / Lot
US $ 1,000
US $ 1,000
US $ 1,000
US $ 1,000
US $ 1,000
Komisi
US $20
Satu Arah
US $20
Satu Arah
US $20
Satu Arah
US $20
Satu Arah
US $20
Satu Arah
*       
2.    Indeks Saham
a.    China-Hongkong Hang Seng Index (HSI)
China Hongkong Hang Seng Index atau biasa disebut Hang Seng atau HSI ini merupakan indeks saham-saham perusahaan di China dan Hongkong. HSI yang merupakan sebuah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di Bursa Saham Hong Kong ini digunakan untuk mendata dan memonitor perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar di pasar saham Hong Kong dan sebagai indikator utama dari performa pasar di Hong Kong. Ada 34 perusahaan yang mewakili 65% kapitalisasi pasar di bursa ini.
HSI dimulai pada 24 November 1969 dirangkum dan dirawat oleh HSI Services Limited, yang merupakan anak perusahaan penuh dari Hang Seng Bank, bank terbesar ke-2 di Hong Kong berdasarkan kapitalisasi pasar. Perusahaan ini bertanggung jawab untuk membuat, menerbitkan, dan mengatur Indeks Hang Seng dan beberapa indeks saham lainnya, seperti Hang Seng Composite Index, Hang Seng HK MidCap Index, dll.
Tabel. I.2
No. Comp.
Sub-Index
Stocks' Name
6
Properties
Cheung Kong; Henderson Land; etc…
3
Utilities
CLP Hldgs; HK & China Gas; etc…
23
Commerce & Industry
PetroChina; China Mobile; etc…
11
Finance
HSBC Hldgs; Hang Seng Bank; etc…

b.    Nikkei 225
Nikkei 225 (Nikkei heikin kabuka 225) adalah sebuah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo (TSE). Indeks ini dirilis ke publik setiap hari oleh surat kabar Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) sejak tahun 1950. Indeks ini merupakan harga rata-rata tertimbang (unit dalam Yen), dan setiap komponen ditinjau setahun sekali. Saat ini, Nikkei adalah indeks yang paling banyak dipercaya market untuk mengukur rata-rata ekuitas Jepang, mirip dengan Dow Jones Industrial Average.

c.    Kospi
Kospi adalah index dari 200 saham-saham terbaik di Korea yang diperkenalkan kepada publik sejak Oktober 1994. Walaupun spesifikasinya mirip dengan Nikkei. Kospi dihitung dengan menggunakan metode Market Capitalization sehingga perubahan harga suatu saham didalamnya mengakibatkan perubahan nilai indeks secara keseluruhan dengan proporsional. Base data yang digunakan adalah 3 Januari 1990 dengan nilai index 10.

d.    Dow Jones Industrial Average (DJIA)
Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan indeks saham di Amerika Serikat berisi saham-saham bluechip berbagai industri.

e.    Nasdaq
Nasdaq adalah suatu indeks yang berupa penggabungan atau pengelompokan beberapa indeks yang terdapat dalam indeks Nasdaq. Keuntungan dari penggabungan ini adalah terdapatnya suatu ukuran atau takaran yang berguna dari keseluruhan pasar dan performa dari suatu sektor perdagangan setiap saat. Indeks komposit Nasdaq merupakan suatu indeks yang berada. Indeks Komposit Nasdaq sendiri adalah satu indeks pasar saham yang berupa saham biasa dan juga memiliki efek yang sama dan saham saham tersebut telah terdaftar untuk diperdagangkan di pasar saham Nasdaq. Indeks yang didaftarkan biasanya mempunyai sekitar 3000 komponen lebih.
Indeks komposit Nasdaq juga sama seperti indeks saham lain pada umumnya, indeks ini memperdagangkan saham saham dari perusahaan perusahaan yang besar seperti saham indeks LQ 45 atau saham LQ 45. Saham LQ 45 ini sendiri adalah saham dari 45 perusahaan yang telah memenuhi kriteria di IDX (indonesia Stock Exchange) atau biasa dikenal dengan sebutan Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia sendiri adalah pengelola dari indeks saham Indonesia yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

f.     S&P500
S&P 500 adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham 500 perusahaan dengan modal-besar, kebanyakan berasal dari Amerika Serikat. Indeks ini merupakan indeks paling terkenal yang dimiliki dan dirawat oleh Standard & Poor's, sebuah divisi dari McGraw-Hill.
Seluruh saham yang terdaftar dalam indeks ini adalah perusahaan publik besar dan diperjual-belikan di bursa saham utama di AS seperti Bursa saham New York dan Nasdaq. Setelah Dow Jones Industrial Average, S&P 500 adalah indeks yang paling banyak diperhatikan.
Standard & Poor's atau juga dikenal dengan sebutan (S&P) adalah salah satu anak perusahaan dari McGraw-Hill, yang merupakan perusahaan pemeringkat atas saham dan obligasi, serta salah satu dari 3 perusahaan besar dalam industri pemeringkatan efek bersama Moody's dan Fitch Ratings. S&P memberikan peringkat kepada perusahaan berdasarkan skala dari AAA hingga D. Peringkat tengah terdapat pada setiap tingkat di antara AA dan CCC (misalnya: BBB+, BBB and BBB). Untuk beberapa perusahaan, S&P dapat juga mengeluarkan petunjuk yang disebut "Credit watch" (kredit yang harus diawasi), yaitu kredit yang dapat saja berubah peringkatnya menjadi naik (positif) ataupun turun (negatif) ataupun tetap (netral).

3.    Komoditas
a.    Loco London Gold (LLG)
Indeks dari komoditas emas sangat menarik untuk diperdagangkan mengingat pergerakan emas yang fluktuatif dan sangat volatile. Emas yang disebut Loco London Glod (LLG) ini merupakan emas swiss yang diperdagangkan di bursa dan menjadi salah satu pilihan investasi para investor yang menyukai pergerakan harga yang cepat. Disini, nasabah dapat menentukan posisi dan mengambil keuntungan dengan cepat.

b.    Perak/Silver
Komoditas silver diperkenalkan oleh VAF mulai Maret 2014. Produk terbaru dari VAF yang memiliki simbol XAG ini merupakan produk yang sangat menarik untuk dijadikan peluang bisnis mengingat silver mulai diminati oleh investor dunia setelah emas dan oil.

c.    Minyak/Oil
Komoditas minyak sudah lama diperdagangkan di pasar futures dunia. Minyak menggunakan patokan Dollar Amerika sebagai harga patokan per barelnya.

4.    Produits Artistiques Metaux Precieux (PAMP)
Produits Artistiques Metaux Precieux (PAMP) merupakan produk terbaru dari VAF, berupa emas fisik yang tersedia dengan berbagai ukuran dengan desain yang artistik. Berwujud emas batangan dari Swiss, emas fisik ini bisa menjadi pilihan dalam berinvestasi bagi para investor yang menginginkan wujud asli produk investasinya dan memiliki jiwa seni yang tinggi. Di tahun 2014 ini, desain PAMP berbentuk kuda yang artistik, sesuai dengan shio (dalam penanggalan China) tahun ini.
PAMP tersedia dengan berbagai ukuran, yakni 1 tael, 50 gram, 100 gram, 10 tolas, 250 gram, 500 gram, 1 kilogram, dan 400 oz. Investor bisa memilih ukuran manapun yang disukai sesuai dengan nilai yang diinvestasikan. PAMP memiliki sertifikat ISO 9001, ISO 14001, ISO 17025, dan OHSAS 18001.

5.    Valbury Safety Management (VSM)
Valbury Safety Management (VSM) merupakan produk VAF berupa deposito minimal Rp 500.000.000,00 dengan bunga flat 11% per tahun. Produk VSM ini sangat cocok bagi nasabah yang termasuk dalam kategori risk averse atau menghindari risiko. Dengan menyimpan uang di VAF yang nantinya akan dikelola oleh PT. Valbury Asia Sekuritas, nasabah tidak perlu khawatir dengan risiko uang habis atau hilang. Namun demikian, VAF memberikan pelayanan khusus bagi nasabah produk VSM yang berminat untuk melakukan trading baik itu forex, index saham, maupun komoditas. Selain itu, keuntungan lainnya jika menggunakan produk VSm yakni tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga perbankan saat ini.



Kegiatan magang dilaksanakan di Perusahaan PT. Valbury Asia Futures Surakarta selama 22 hari kerja dimulai dari tanggal 6 Januari 2014 sampai dengan 6 Februari 2014. Dengan perincian hari dan waktu sebagai berikut:
Tabel II.1 Hari dan Waktu Pelaksanaan Magang
Hari
Waktu
Senin – Jum’at
Pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB
Sabtu dan Minggu
LIBUR
                  
Selama mengikuti proses magang di PT. Valbury Asia Futures, penulis ditempatkan di bagian marketing sebagai Financial Consultant (FC). Tentunya FC merupakan peran penting dalam perusahaan sekuritas dan perusahaan berjangka yang menjadi tempat untuk berinvestasi.  Sebagai Financial Consultant (FC), kami memiliki tugas-tugas khusus untuk melayani investor, antara lain:
1.    Menjadi konsultan yang membantu menentukan posisi trading investor. FC yang wajib mendampingi investor selama melakukan trading secara mandiri. Bila investor menemui kesulitan dalam menentukan kapan akan masuk dan keluar pasar, FC memiliki kewajiban untuk membantu investor dalam membuat keputusan.
2.    Memberikan info-info terbaru berdasarkan fakta pasar yang sedang terjadi. Jadi apabila FC melihat pasar sedang mengalami profit, maka wajib memberi tahu investor mengenai hal ini.
3.    Mengurus semua transaksi non trading investor, seperti mengurus dana yang investor depositkan, mengurus keabsahan agreement yang investor setujui, dan mengurus withdrawal yang investor lakukan.
Financial Consultant merupakan anggota tim yang diketuai oleh seorang Assistant Manager. Assistant Manager mempunyai tanggung jawab penuh terhadap kinerja setiap individu timnya (Financial Consultant) dan bertanggungjawab kepada Division Manager.
Pada awal kegiatan ini, kami di PT. Valbury Asia Futures diberikan training mengenai company profile dari perusahaan PT. Valbury Asia Futures, peraturan-peraturan dan alur cara kerja yang harus dipahami oleh seorang FC, dan produk produk yang dijual oleh PT. Valbury Asia Futures. Pada kesempatan ini, kami mendapat ujian lisan untuk membuktikan apakah kami siap bekerja di PT. Valbury Asia Futures dengan yang telah kami pelajari. Setelah ujian lisan, kami menandatangani kontrak MoU dengan PT. Valbury Asia Futures dan disertai dengan aturan aturan dan kontrak sebagai Financial Consultant (FC).
Setelah diterima sebagai karyawan di PT. Valbury Asia Futures sebagai Financial Consultant (FC), kami melakukan absensi setiap pagi sewaktu mulai kerja dan sore hari sewaktu selesai kerja. Pada awal sebagai FC, kami di tugaskan untuk memasarkan produk produk yang ada di PT. Valbury Asia Futures kepada calon-calon investor. Kami bekerja pada siang hari untuk bertemu dengan calon investor dan melakukan presentasi kepada investor mengenai produk produk yang dimiliki oleh PT. Valbury Asia Futures dan menjelaskan peluang bisnis yang ada pada perusahan berjangka. Selain melakukan pemasaran, kami mendapatkan pembelajaran mengenai cara-cara melakukan trading dengan demo account.
Pada kegiatan setiap harinya, di pagi hari kami melakukan analisis perkembangan pasar hari sebelumnya dengan langkah langkah seperti berikut:
1.    Melakukan analisis terhadap perubahan harga indeks di amerika pada hari sebelumnya dan mencari penyebab dari perubahan harga indeks tersebut.
2.    Melakukan analisis terhadap perubahan harga emas pada hari sebelumnya dan mencari penyebab dari perubahan harga emas tersebut.
3.    Melakukan analisis terhadap perubahan harga mata uang yang difokuskan dan mencari penyebab dari perubahan harga mata uang tersebut.
4.    Mencari berita ekonomi yang akan terjadi dan akan mempengaruhi mata uang yang difokuskan. Dengan dasar dari www.forexfactory.com
5.    Memberikan rekomendasi untuk mata uang yang difokuskan untuk bersiap mengambil posisi dalam market.
Selain dengan menganalisis peluang pasar yang akan terjadi, kami di haruskan melakukan kegiatan marketing ataupun telemarketing untuk mengadakan janji dengan calon investor dan menawarkan peluang bisnis kepada calon investor. Pada kesempatan di sore hari, terkadang kami mendapatkan materi tambahan dari manajer tentang bagaimana cara mencari investor atau kami diberikan pelajaran mengenai bagaimana cara trading yang baik dan benar.

Setiap Perusahaan memiliki permasalahan yang berbeda-beda, hal tersebut juga terjadi di PT. Valbury Asia Futures. Berikut permasalahan yang dapat kami temukan saat melaksanakan kegiatan magang di PT. Valbury Asia Futures terutama pada bagian marketing karena tingkat kesulitan untuk mencari investor sangat tinggi. Dengan peluang bisnis yang sangat besar untuk mendapatkan profit, tidak akan memudahkan calon investor untuk langsung percaya dan mau menanamkan modalnya yang cukup besar. Hal ini diakibatkan karena harus adanya kepercayaan dari calon investor terhadap perusahaan dan FC itu sendiri, jadi FC harus mampu untuk menciptakan kepercayaan calon investor yang pada saat ini semakin terancam karena adanya pengalaman pengalaman buruk tentang investasi yang terjadi di Indonesia dan tentang banyaknya FC yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk menangani masalah masalah yang ada pada proses marketing, kami di PT. Valbury Asia Futures di berikan pembelajaran mengenai Handling Objection yaitu pertanyaan pertanyaan yang muncul dari calon investor ketika FC memberikan presentasi. Handling Objection itu sendiri berkaitan erat dengan masalah masalah yang dicemaskan oleh calon investor jika mau menanamkan modalnya kepada perusahaan. Dengan diajarkan Handling Objection, maka pada bagian pemasaran akan dipermudah dalam membangun kepercayaan yang dimiliki oleh calon investor untuk perusahaan, sehingga akan melancarkan proses pemasaran investasi kepada calon nasabah.


BAB III

A.   PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA
Perusahaan pialang adalah institusi yang melayani order nasabah untuk menjual atau membeli sekuritas atau produk-produk berjangka). Perumpamaan seperti toko grosir yang bertindak sebagai perantara antara tukang belanja dan perusahaan yang memproduksi makanan-makanan tersebut, perusahaan pialang bertindak sebagai perantara antara produk-produk yang diperdagangkan dan nasabah yang hendak membeli atau menjualnya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.32 tahun 1997, yang dimaksud dengan Pialang Berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka atas nama nasabah dengan menarik sejumlah uang dan/atau surat berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin transaksi tersebut. Sedangkan pengertian margin adalah sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditempatkan oleh Nasabah pada pialang berjangka, pialang berjangka pada anggota kliring berjangka, atau anggota kliring berjangka pada lembaga kliring berjangka untuk menjamin pelaksanaan transaksi kontrak berjangka.
Kegiatan usaha sebagai pialang berjangka hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Berjangka yang berbentuk perseroan terbatas yang telah memperoleh izin usaha Pialang Berjangka dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
B.   INVESTOR
Investor adalah pihak yang berani/mau menyetorkan uangnya ke bisnis kita setelah melihat kinerja (performance) bisnis kita, termasuk pengurus perusahaannya berharap akan mendapatkan return yang baik setiap tahunnya dari dividen dan bersedia kehilangan uangnya apabila bisnis yang dia investasikan tidak memberi return seperti yang diharapkan. Terkadang istilah “investor” ini juga digunakan untuk menyebutkan seseorang yang melakukan pembelian properti, mata uang, komoditi, derivatif, saham perusahaan, ataupun aset lainnya dengan suatu tujuan untuk memperoleh keuntungan dan bukan merupakan profesinya serta hanya untuk suatu jangka pendek saja.
Orang ini siap dengan kondisi terburuk. Contoh paling gampang adalah investor yang bermain di bursa saham. Apakah kalau harga saham suatu perusahaan yang sedang dia pegang sahamnya mendadak jatuh, lantas dia menuntut seseorang atas penurunan harga sahamnya? Tentu tidak, sebab itu adalah bagian dari risiko dan si investor sadar akan hal itu.
Keuntungan
1.         Keamanan Dana
Dana disetorkan oleh Nasabah ke Segregated Account/Rekening Terpisah. Dana hanya bisa diambil oleh Nasabah dengan mengisi form penarikan dana. Bila Perusahaan mengalami pailit, kabur atau di cabut izin usahanya oleh Bappebti, maka Dana yang telah disetorkan tidak akan hilang atau dipakai oleh perusahaan.Dana Nasabah dijamin oleh Pemerintah melalui Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
2.    Flexibilitas
Tidak ada Jangka Waktu Investasi, tidak mengenal istilah jatuh tempo
3.    Liquiditas Tinggi
Sangat liquid, dana sangat mudah dicairkan, tidak terkena pinalti dan tidak dikenakan biaya administrasi atas pengambilan dana tersebut.
4.      Confidensial
Kerahasiaan data nasabah tersimpan secara aman. Kerahasiaan nasabah yang berhubungan dengan password dan data diri yang penting.
5.         Potensi Profit
Memiliki potensi profit tertinggi dibandingkan dengan semua jenis investasi di Pasar Uang dan Pasar Modal karena adanya: “TWO WAYS OPPORTUNITY”. Posisi Buy – Sell / Posisi Sell – Buy sama–sama memiliki kesempatan memperoleh profit.

Kerugian
1.      Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
2.      Waktu
Perdagangan ini mengikat para investor dengan computer dan harus terkoneksi dengan jaringan internet. Selain itu perdagangan semacam ini sering membuat stress beberapa “pelaku bisnis” kalau tidak memahami keadaan pasarnya.

C.   MANAJEMEN RISIKO
Pengertian risiko menurut Peltier (2001, p. 21),  risiko merupakan kemungkinan terjadinya beberapa ancaman yang mudah menyerang. Menurut Djojosoedarso (2003,p. 2) manajemen risiko merupakan berbagai cara penanggulangan risiko. Dan menurut Peltier (2001, p. 224), manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi risiko, mengukur untuk mengurangi risiko. Sedangkan, menurut Dorfman (2004, p. 8) manajemen risiko merupakan proses logik yang digunakan oleh perusahaan bisnis dan individual. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa setiap orang harus selalu berusaha untuk mencegah terjadinya resiko, artinya bahwa adanya upaya untuk meminimumkan resiko yang terjadi.

D.   HANDLING OBJECTION
Handling Objection merupakan suatu cara menghandle calon nasabah maupun klien untuk menghadapi berbagai persoalan dalam bisnis berjangka sesuai dengan agreement yang sudah disepakati. Fungsi handling objection tidak berbeda jauh dengan corporate social responsibility dimana ada hubungan yang saling menguntungkan antara pihak perusahaan dengan klien. Melalui handling objection, seluruh pertanyaan dan keluhan seputar bisnis berjangka ini akan ditanggapi oleh perusahaan dengan baik.
a.    Calon Nasabah
Handling objection diperlukan oleh financial consultant untuk meyakinkan calon nasabah dan menjadi problem solver atas keluhan calon nasabah tentang bisnis berjangka ini. Terkadang, handling objection ini juga digunakan untuk mendengar dan memberi masukan untuk masalah pribadi calon nasabah agar nasabah merasa nyaman dan diperhatikan oleh financial consultant.
b.    Nasabah/klien
Handling objection juga digunakan untuk menghadapi nasabah. Biasanya mengenai edukasi trading online dan penanganan keluhan seputar pasar dunia. Bagaimana financial consultant dapat menghandle nasabah agar merasa aman di bisnis berjangka ini dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap perusahaan. Koordinasi antara financial consultant dengan nasabah menjadi key factor sukses tidaknya handling objection terhadap nasabah.

E.   TRADING STRATEGY
a.      Analisis Fundamental
Analisa fundamental menurut Hendra Syamsir (2008: 5), pada dasarnya dapat dikatakan sebuah analisa yang dilakukan untuk melakukan penilaian atas sebuah harga dengan menggunakan analisa yang meliputi: 
1)    Analisa Perekonomian Internasional
2)    Analisa Perekonomian Nasional
3)    Analisa Industri
4)    Analisa Perusahaan 
Analisa fundamental merupakan suatu metode untuk mengartikan suatu data ataupun kejadian-kejadian ekonomi dan politik yang berpeluang mempengaruhi pergerakan mata uang suatu negara. Misalnya laporan jumlah pengangguran negara Amerika bisa mempengaruhi penguatan atau perlemahan mata uang USD. Contoh lainnya adalah data inflasi satu negara yang cenderung mempengaruhi mata uang negara tersebut secara signifikan. Data ataupun peristiwa-peristiwa ekonomi dan politik seringkali dianalisa secara berkesinambungan dan saling terkait satu sama lain. Kata kunci dari analisa ini ada pada 2 kata yaitu demmand dan supply.
Pada dasarnya pelaku pasar adalah semua trader yang melakukan transaksi.  Dengan mengukur lebih banyak mereka yang melakukan aksi beli (demmand) atau sebaliknya aksi jual (supply) maka kita dapat mengetahui kemana harga akan bergerak.  Pendeknya jika demmand bertambah sementara supply tetap maka harga akan segera merangkak naik. Demikian juga sebaliknya ketika supply (penawaran) yang bertambah tetapi demmand tetap maka harga akan mulai turun dikarenakan barang banyak beredar dipasaran. Dua hal inilah yang coba diketahui oleh analisa fundamental.
Analisa fundamental berperan penting untuk mengeahui long term trend dari mata uang tertentu. Kelemahan dari jenis analisa ini ada pada interpretasi data ekonomi itu sendiri yang seringkali berbeda antara satu analis dengan analis lainnya. Adanya release data ekonomi negara yang terjadwal memunculkan semacam strategi trading yang memanfaatkan pergerakan harga yang volatile saat data ekonomi tersebut di release. Hal ini sering dikenal dengan istilah ‘news trading’. Contoh yang paling mudah dan sering dimanfaatkan oleh trader adalah melakukan news trading saat release data Non Farm Payroll (NFP) Amerika yang biasanya di release di hari Jumat minggu pertama setiap bulan.

a)     Jenis-Jenis Berita Fundamental
Sebagaian besar berita fundamental yang berperan dalam menentukan naik turunnya nilai mata uang adalah berita ekonomi. Informasi- informasi seperti tingkat pengangguran, index kepercayaan konsumen dan produsen atau berita-berita sejenis lainnya menentukan apakah sebuah mata uang akan menguat atau justru melemah terhadap pasangan mata uang lainnya. Sebagian besar berita tersebut bermuara pada naik turunnya inflasi dalam sebuah negara.
Dalam keadaan dimana inflasi mulai berjalan ke arah naik maka biasanya bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga dalam sebuah negara biasanya akan diikuti kenaikan sementara (namun besar) pada mata uangnya. Secara logika hal ini bisa disebabkan karena sektor perbankan juga turut menaikan suku bunganya termasuk suku bunga tabungan dan deposito.  Hal ini memicu semakin banyaknya dana yang dihimpun di bank sehingga uang yang beredar di pasaran akan berkurang.
Sesuai hukum demmand  supply  ketika  supply  berkurang  maka  harga  barang  pun  akan  meningkat. Bahkan jikalau bank-bank di negara yang bersangkutan pun tidak ikut menyesuaikan dengan  tingkat  suku  bunga  yang  ada  psikologi  dan  pandangan  para  trader  tetaplah demikian. Akibatnya mereka pun segera melakukan aksi buy yang akan menyebabkan demmand bertambah. Hal ini menjadi semacam self-prophecy (penggenapan terhadap apa yang diyakinkan oleh dirinya sendiri) akan apa yang market percayai. Dalam  trading  forex,  naik  turunnya  suku  bunga  merupakan  keputusan  akhir  dimana sebelumnya diawali oleh data-data inflasi di tingkat konsumen dan produsen.
Contoh tampilan Forex Factory dan cara penggunaannya, perhatikan pada bagian atas terdapat header dengan judul Date, Currency, Impact, dst. Berikut keterangannya: 
Date: Mencatat hari dan tanggal berapa berita akan dikeluarkan.
Time: Ini adalah jam pada saat berita dirilis.
Currency: Merupakan mata uang yang terkait dengan berita yang dikeluarkan.
Berita: Nama berita yang dikeluarkan.
Impact: Dalam Forex Factory dikenal tiga kode impact yaitu low, medium dan high volatility. Low ditandai warna kuning, Medium ditandai dengan warna oranye sedangkan untuk high ditandai dengan warna merah.
Actual: Jika waktu telah melewati hari dimana berita tersebut diluncurkan maka hasilnya akan dikeluarkan pada kolom ini.
Forecast:  Adalah  ramalan  atau  prediksi  para  analis  mengenai  berapa  angka  yang mungkin keluar pada berita tersebut. Forecast digunakan sebagai patokan berita yang akan muncul. Hasil actual lebih besar atau lebih kecil dari forecast turut mempengaruhi bagaimana mata uang akan bergerak.
Previous: Merupakan data berita pada periode sebelumnya. Jika berita tersebut muncul sebulan sekali maka previous merupakan data pada bulan sebelumnya. Hal ini berguna juga sebagai patokkan terhadap actual dan forecast.
Detail: Halaman penjelasan mengenai berita.

Berikut ini data-data terkait analisis fundamental sebagai bagian dari strategi trading:
1)    Data Pertumbuhan Ekonomi
Dalam data ini termasuk didalamnya adalah GDP dan GDP Deflator. GDP (Gross Domestic Product) adalah sebuah indikator yang mengukur nilai kesluruhan barang jasa yang dihasilkan suatu Negara.  GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor. Sedangkan GDP Deflator adalah adalah sebuah indikator ekonomi yang menghitung nilai inflasi dari semua aktifitas ekonomi dalam satu tahun. Di Amerika, nilai GDP Deflator sering dianggap lebih penting mencerminkan nilai GDP yang sesungguhnya. Sifat berita ini juga berbanding lurus dengan mata uang negara bersangkutan. Misal jika GDP Deflator Amerika naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Jadi dengan penjelasan diatas dapat diketahui faktor-faktor yang kuat mempengaruhi GDP:
1.    Tingkat Konsumsi. Indikator yang terkait : Consumer Spending
2.    Jumlah Investasi di negara tersebut.
3.    Pengeluaran Pemerintah berupa pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan.
4.    Selisih nilai Ekspor dengan impor. Indikator terkait adalah Trade Balance.
Neraca perdagangan atau disebut juga Trade Balance juga sering menjadi fokus investor untuk mengetahui Pertumbuhan Ekonomi disuatu negara. Cara meramalkan berita ini juga sama seperti memrediksikan hasil GDP.
Yang juga mempengaruhi GDP:
1.    Data tenaga kerja: Non Farm Payroll, Unemployment Rate, Claims, Claimant Count Change yang mempengaruhi Tingkat Konsumsi. Jika gaji atau upah yang diterima tinggi maka konsumsi juga tinggi karena dipastikan sebagian upah juga dihabiskan untuk konsumsi. Selain itu konsumsi juga terkait dengan sektor ritel (Retail Sales), konsumsi pembelian rumah yaitu Housing Start, Mortgage Approval, lalu juga sektor manufaktur seperti Manufacturing Production & Industrial Production.
2.    Data Modal Asing: TIC Net Long-Term Transactions yang mempengaruhi investasi disuatu negara.
3.    Pengeluaran pemerintah juga terkait dengan kenaikan harga barang dan jasa yaitu inflasi yang lebih dikenal dengan CPI & PPI.

2)    Data Suvey
Seringkali survey terhadap sejumlah kalangan dapat mempengaruhi sentimen pasar terhadap mata uang yang bersangkutan. Termasuk didalamnya adalah Consumer Confidence, Consumer Sentiment, Consumer Confidence Index, PMI, Ivey, Manufacturing & Service PMI, Chicago PMI, IFO Survey, German ZEW Economic Sentiment, dll. Intinya saat sentimen terhadap bisnis, perekonomian, manufaktur menurun, market biasanya akan bereaksi negatif terhadap mata uang negara itu. Misal jika Consumenr Confidence Swiss turun maka nilai mata uang CHF seketika itu juga akan terkoreksi turun nilainya. Tentu saja dengan asumsi bahwa pasar menganggap suatu berita data survey dianggap penting.
3)    Data Inflasi
Yang terkait dengan berita ini adalah CPI dan PPI. Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan. PPI (Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur (pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga. Biasanya trader dan investor juga memperhatikan nilai inti dari CPI & PPI yaitu Core CPI & Core PPI. Core CPI didapat dari nilai CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya. Core PPI adalah sebuah indikator yang menghitung dari nilai PPI yang stabil nilainya. Nilainya didapat dari nilai PPI dikurangi dengan komponen makanan dan energi. Perilaku harga terhadap data inflasi atau dikenal dengan CPI dan PPI adalah sama seperti GDP yaitu jika inflasi (CPI & PPI) naik maka nilai mata uang negara yang bersangkutan akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena pasar bereaksi dengan alasan bank sentral negara yang bersangkutan akan menaikan tingkat suku bunga. Kita akan membahas tingkat suku bunga dan pengaruhnya sebentar lagi.

4)    Suku Bunga
Setiap pengumuman tingkat suku bunga market akan selalu menunggu berita tersebut. Jika suku bunga disuatu negara naik maka asumsi yang ada adalah banyak orang yang mengganti cadangan mata uangnya dengan mata uang negara yang menaikan tingkat suku bunga. Oleh sebab itu maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami kenaikan.

5)    Data Tenaga Kerja
Tenaga kerja dapat menyebabkan nilai mata uang suatu negara mengalami kenaikan atau penurunan.  Termasuk dalam kategori ini adalah perubahan jumlah tenaga kerja, data pengangguran, data pembayaran upah bulanan. Nama yang lebih dikenal adalah Employment Change, Nonfarm Employment Change(Non Farm Payroll), Nonfarm Productivity, Unit Labor Costs,Labor Cost Index, dan nama lain yang akan muncul nanti. Yang paling kuat dan pergerakaan harga yang cepat adalah Non Farm Payroll.  Non Farm Payroll adalah jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik. Jika sektor tenaga kerja naik maka pasar memprediksikan nilai pertumbuhan ekonomi negara itu akan mengalami pertumbuhan. Selain itu data pengangguran juga dapat mempengaruhi harga yaitu Unemployment Rate, Unemployment Change, dan Unemployment Claims.
6)    Data perumahan
Berita ini muncul dan dianggap penting sejak krisis kredit perumahan muncul pertama kali di Amerika. Berita yang termasuk didalamnya adalah Housing Start, Building Permits, Buliding Approval, House Price Index, Mortgage Approvals,National Home Price Index, New Home Sales.

b.    Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan salah satu metode pendekatan dalam mengevaluasi pergerakan harga. (Miikka Linden, 2009:26) memberikan deskripsi analisis teknikal sebagai berikut: “…technical analysis is that you take past performance of aposition, equity, currency, future, or whatever and tie it together with mathematical calculations to try predict the future outcome of position. Sedangkan Edwards (Edwards et al,  2001:46)  mengemukakan  bahwa  analisis teknikal  adalah: “…is  the  science  of recording, usually in graphic form, the actual of  trading  (price changes,  volume  of transactions, etc) in a certain stock or in “the averages” and then deducing from that pictured history the probable future trend”. Dengan  demikian,  analisis  teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga  di  masa  lalu dengan  tujuan  untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan  datang. 
Seorang  trader semestinya menguasai  anasis  teknikal,  seperti  halnya seorang  meteorologi  dan  geofisika meramal kan dengan baik cuaca hari esok berdasarkan data kemarin. (Benni Sinaga MM, 2010:29). Prinsip-prinsip  dasar  dalam  analisis teknikal  seperti  dalam  teori  Dow  menyebut kan  bahwa ; Market  Price  Discounts Everything, History  Repeat  It  self, Price Moves  in  Trends, Trends  Exists  until  It  Is Broken, serta Market has Three Trends.
Analis  teknikal  ini  sering  juga  disebut  dengan  chartist  karena  para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk  mendapatkan  keuntungan.  Dalam  analisis  teknikal, memprediksikan pergerakan harga forex sama seperti memprediksi pergerakan harga  komoditi  karena  para  analis  hanya  melihat  faktor  grafik  dan  volume transaksi saja.
Menurut Lucius M.  Sitanggang (2006:  24),  ada  tiga  prinsip  yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :
     a.    Market Price Discounts Everything
Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa valas secara keseluruhan atau harga mata uang suatu negara seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.
b.    Price Moves in Trend
Yaitu harga valuta asing akan tetap bergerak dalam satu trend. Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan.
      c.    History Repeats It Self
Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku  pasar,  maka  pergerakan  historis  dapat  dijadikan  acuan  untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksi pergerakan harga.

Dasar-dasar yang digunakan dalam analisa teknikal menurut Hendra Syamsir (2008):
a.    Support & Resistance
Support  dan  resistance  secara  sederhana  dapat  dikatakan  sebagai sebuah  titik  batas  atas  (resistance)  dan  batas  bawah  (support)  dari pergerakan  harga.  Secara  lebih  rinci,  titik  support  (sering  kali  disebut support level) adalah sebuah level harga (titik/tingkat/range) di mana pada titik/tingkat/range harga tersebut, akan timbul minat beli yang lebih kuat dari  pada  minat  jual.  Sebaliknya  titik  resintance  merupakan  batas  atas/range/titik  di  mana  pada  titik/level/range  tersebut  akan  timbul penguatan minat jual yang lebih besar dibandingkan dengan minat beli.  Analisis support dan resistance juga dapat dibagi berdasarkan kekuatan validasinya. Garis support dan resistance yang memiliki validasi tinggi dalam analisis teknikal dinamakan sebagai garis support/resistance major, sementara garis support dan resistance yang lebih rendah validasinya disebut sebagai garis support dan resistance minor. Dalam mekanisme pasar selalu ada penawaran dan permintaan. Ketika penawaran lebih banyak dibandingkan dengan permintaan, akan menyebabkan harga cenderung jatuh, atau disebut bearish. Tetapi ketika jumlah permintaan lebih banyak dibandingkan dengan penawaran, akan menyebabkan harga cenderung naik, atau disebut bullish.

b.    Supply and demand
Asumsi dasar dalam analisa teknikal adalah bahwa harga sangat ditentukan oleh keseimbangan antara supply dan demand. Di mana jika terjadi ekses supply (kelebihan supply atas demand), maka harga akan jatuh dan demikian sebaliknya, jika terjadi ekses demand, maka harga akan naik. Garis supply menunjukkan quantity (seperti: jumlah valas) dimana penjual akan melakukan aksi pada harga yang diberikan.  Ketika harga naik, quantity penjual juga meningkat saat itu sehingga banyak investor ingin menjual pada harga tertinggi tersebut. Garis demand menunjukkan jumlah valas dimana pembeli ingin membeli pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity pembeli menurun saat itu sehingga sedikit investor yang mau membeli pada harga yang tinggi. Pada harga yang diberikan, chart supply atau demand menunjukkan berapa banyak pembeli dan penjual. Di pasar terbuka, garis ini secara berkala berubah-ubah.

c.    Overbought dan Oversold
Dalam melakukan analisis teknikal modern, akan ditemukan dua istilah, yaitu overbought dan oversold. Overbought dapat diartikan sebagai kondisi jenuh beli, sedangkan oversold dapat diartikan sebagai kondisi jenuh jual.  Kondisi jenuh beli adalah kondisi yang muncul setelah terjadinya aksi beli selama beberapa waktu, sementara kondisi jenuh jual adalah kondisi yang muncul setelah terjadinya aksi jual selama beberapa waktu.
Titik overbought adalah titik maksimal atau tertinggi yang bisa diterima oleh pembeli, karena itu untuk melakukan transaksi berikutnya penjual diharuskan menurunkan harga jualnya. Sedangkan titik oversold terjadi jika harga telah menyentuh level harga terendah yang dapat diterima oleh penjual, oleh karena itu untuk setiap transaksi yang dinginkan oleh pembeli, maka pembeli harus membayar lebih mahal. Dalam analisa teknikal modern, ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menghitung momentum overbought dan oversold ini, antara lain Relative Strength Index (RSI), Stoch RSI, MACD, dan lain-lain.  Biasanya alat-alat analisis tersebut memiliki batasan-batasan overbought dan oversold yang telah baku.
d.    Trend lines
Trend atau kecenderungan pergerakan dalam satu arah harga adalah salah satu terminologi terpenting dalam melakukan analisa teknikal, karena pada dasarnya teknikal sendiri dikembangkan atas sebuah asumsi dasar yaitu harga bergerak dalam sebuah kecenderungan (trend) itu sendiri. Karena itu indikator-indikator yang terdapat dalam analisis teknikal modern  sebenarnya  hanyalah  merupakan  alat  untuk  terlebih  dulu mendapatkan  indikasi  apakah  trend  harga  itu  akan  muncul,  berakhir, berlanjut, atau berubah. Garis trend (trendline) adalah sebuah  garis  yang  menghubungkan sedikitnya dua titik harga atau lebih dan kemudian diperpanjang hingga beberapa periode ke depan. Garis trend akan tetap berlaku selama tidak terjadi penetrasi atau penembusan oleh pergerakan harga. Dalam hal ini, garis trend akan memiliki perilaku yang sama dengan garis support dan resistance. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak aturan dalam analisis support dan resistance juga berlaku dalam analisis trendline. Menurut Lucius dkk (2006: 36), secara garis besar, garis trend dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.    Trend meningkat (uptrend)
Uptrend adalah garis yang memiliki kemiringan (slope) positif. Secara sederhana uptrend line dibentuk dengan menghubungkan minimal dua titik harga terendah (low price). Karena garis ini harus memiliki slope yang positif, maka tentu saja titik harga terendah kedua dan berikutnya haruslah berada di atas titik terendah harga pertama (harga sebelumnya). Dalam analisis teknikal. Uptrend line akan memiliki sifat seperti garis support.
b.    Trend menurun (downtrend)
Downtrend line merupakan kebalikan dari uptrend line, yaitu merupakan garis yang dibentuk dengan menghubungkan minimal dua titik harga tertinggi dan memiliki slope negatif. Agar  memiliki  slope  negatif,  tentu  harga  tertinggi  kedua haruslah  berada  di  bawah  dari  harga  tertinggi  pertama. Keberadaan downtrend line sebenarnya mencerminkan adanya akses demand. Dalam analisis, garis downtrend akan memiliki perilaku yang sama dengan garis resintance.
c.    Trend mendatar (horizontal trend atau sideways)
Horizontal  trend  adalah  sebuah  garis  yang  menggambarkan trend  yang  bergerak  secara  mendatar  (horizontal).  Garis horizontal trend akan berlaku seperti garis support dan resistance sekaligus, karena garis horizontal trend adalah garis support atau resistance itu sendiri.
Menurut Steven B. Achelis (2000: 8), analisis teknikal didasarkan pada analis harga dan volume transaksi. Elemen-elemen harga yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
a.    Open, adalah harga pembuka atau harga perdagangan pertama dalam suatu periode.
b.    Close, adalah harga penutup atau harga perdagangan terakhir dalam suatu periode.
c.    High, adalah harga tertinggi atau harga perdagangan tertinggi dalam suau periode.
d.    Low, adalah harga terendah atau harga perdagangan terendah dalam suatu periode.
e.    Volume, adalah jumlah kontrak yang diperdagangkan dalam suatu periode.

Analisis  teknikal  dibagi  menjadi  3,  yaitu Elliott Wave, Fibonacci Sequence,  Indikators.  Teori Elliott Wave menafsirkan bahwa pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang. Pada dasarnya, siklus pasar terdiri dari dua jenis utama Wave, yaitu Impulse Wave dan Koreksi Wave.  Untuk setiap impuls gelombang, dapat dibagi menjadi 5 gelombang struktur, sedangkan untuk gelombang korektif, dapat dibagi menjadi 3 gelombang struktur. Sedangkan Fibonacci Sequence mendasarkan perhitungannya pada deret fibonacci yang banyak digunakan untuk menghitung pergerakan benda acak yang memiliki pola tertentu (seperti pergerakan harga mata uang).
             Indikator adalah alat analisis yang digunakan untuk memperkirakan arah pergerakan harga.  Indikator  sebenarnya  adalah  perhitungan  dengan  rumus-rumus  statistika  dimana  terdapat  suatu  nilai  penting  yang  menentukan  suatu keputusan. Menurut Muhamad Makky Dandytra (2010: 19), secara garis besar ada 3 jenis indikator yaitu:
1.  Trend Indicators
Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir suatu trend atau kapan suatu trend akan berubah sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi.
Contoh indikator: 
a.    Moving Average (MA)
Moving Average merupakan salah satu indikator yang tertua dan terpopuler. Disebut Moving Average atau rata-rata bergerak karena data harga yang dipakai adalah harga yang selalu bergerak (berfluktuasi). Jika harganya naik, tentu saja MA-nya juga naik. Begitupun sebaliknya. MA sebenarnya menunjukkan harga rata-rata selama periode waktu tertentu. Data harga yang dapat digunakan untuk menghitung Moving Average  dapat  berupa  data  harga  pembuka  (open),  harga  penutup (close),  harga  tertinggi  (high),  atau  harga  terendah  (low).  Untuk menghitung MA, terlebih dahulu kita harus menentukan berapa banyak data harga yang akan dipakai.  Fungsi MA digunakan untuk mengidentifikassikan trend dan memberikan sinyal beli dan sinyal jual. da  3  jenis  MA  yang  biasa  digunakan,  yaitu  Simple  Moving Average  (SMA),  Exponential  Moving  Average  (XMA),  Smoothed Moving Average (SMMA).
1.    Simple Moving Average (SMA)
MA  sederhana  dihitung  dengan  menjumlahkan  harga  penutup selama jangka waktu tertentu (misalnya, 12 hari) dan kemudian membagi  total  (jumlah)  harga  yang  didapatkan  dengan  jangka waktu yang digunakan (12 hari).

2.    Weighted Moving Average (WMA)
Weighted Moving Average lebih menekankan pada data terbaru dibanding data-data sebelumnya.  WMA dihitung dengan cara mengalikan setiap data dari hari sebelumnya dengan suatu berat. 

3.    Exponential Moving Average (XMA)
Exponential  Moving  Average  adalah  bentuk  lain  dari penyempurnaan  SMA  yang  diciptakan  untuk  mengeliminir kelemahan SMA yaitu keterlambatan dalam memberikan signal.

b.    Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD pertama kali diperkenalkan oleh Gerald Apple.  MACD merupakan indikator momentum yang menunjukkan hubungan antara 2 moving average dari gerakan harga selama jangka waktu tertentu.  MACD dikembangkan berdasarkan Moving Average (MA), yakni Exponential Moving Average (XMA). Periode baku dari XMA yang digunakan adalah 12 periode dan 26 periode.

c.    Parabolic SAR
Parabolic SAR memberikan indikasi kapan suatu trend dimulai dan kapan trend berakhir. Sehingga dapat digunakan untuk menentukan dalam pengambilan posisi menjual atau membeli.

2.    Oscillator (Price Momentum Indicator)
Jenis indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought.  Indikator momentum juga digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin melemah. Contoh indikator:
a.    Stochastic Oscillator
Stochastick Oscillator pertama kali dikembangkan oleh George Lane.  Analisis  Stochastic  Oscillator  terdiri  dari  dua  buah  garis yaitu  garis  %K  dan  garis  %D.  %K  adalah  garis  yang menggambarkan posisi relatif, serta harga penutup terhadap range harga  tertinggi  dan  terendah  dalam  periode  pengamatan. Sedangkan %D merupakan signal line yang tidak lain merupakan rata-rata bergerak sederhana (Simple Moving Average) dari %K. Garis %D adalah garis yang dibuat untuk mengidentifikasi arah pergerakan dari garis %K.  Nilai  maksimal  %D  dan  %K  pada Stochastic  Oscillator  aalah  100,  sementara  nilai  minimalnya  0. Fungsi utama dari Stochastic Oscillator adalah untuk mendeteksi kondisi overbought dan oversold.

b.    Relative Strength Index (RSI)
Relative  Strength  Index  (RSI)  pertama  kali  diperkenalkan  oleh Welles  Wilder melalui bukunya yang berjudul New Concepts in Technical  Trading  Systems.  Indikator RSI digunakan untuk menghitung perbandingan kekuatan harga.  Maksudnya, harga cenderung lebih kuat untuk naik ataukah sebaliknya, bahwa harga akan cenderung bergerak turun.

3.    Volatility Indicators
Indikator ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki  volatility  (kestabilan  pergerakan  harga)  yang  tinggi  jika pergerakan  harga  berlangsung  naik  turun  secara  tajam  atau  sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dan terendah. Contoh indikator: Bollinger Bands, Bollinger Band dikembangkan oleh John Bollinger  pada  awal tahun 1980-an. Indikator ini memperlihatkan perbedaan antara pergerakan harga dengan harga relatif yang sedang terjadi dalam periode tertentu.



REKOMENDASI
(ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH)

PT. Valbury Asia Futures merupakan perusahaan besar yang malang melintang di dunia berjangka. Meskipun sudah besar, masalah tetap ada dan akan selalu menjadi masalah yang membutuhkan inovasi sebagai solusi yang praktis dan taktis.
Sebagaimana penempatan magang kami di divisi marketing yang sekaligus merangkap sebagai financial consultant (FC), membuat permasalahan yang khususnya mengenai cara menghandle calon nasabah/klien dan strategi trading yang tepat menjadi pokok utama pada permasalahan ini.
Untuk menyikapi permasalahan mengenai cara menghandle calon nasabah, penulis menyampaikan rekomendasi sebagai berikut:
1.    Perusahaan dapat membentuk tim andalan yang terdiri dari trader, marketeer, dan telemarketeer. Karena tidak semua FC memiliki kemmapuan yang setara, dapat diprioritaskan sesuai dengan kemampuan inti masing-masing. Misalnya. FC yang pandai membujuk calon nasabah ada baiknya difokuskan untuk menjadi marketeer, sedangkan yang pandai menganalisis pasar dan menentukan posisi bisa lebih difokuskan menjadi trader. Begitupun untuk FC yang memiliki suara yang renyah dan bersahabat di telinga para calon nasabah, ada baiknya difokuskan untuk menjadi telemarketeer, sebab kesan pertama di telepon juga mempengaruhi respon awal calon nasabah, khususnya yang belum dikenal.
2.    Ketika menghadapi calon nasabah yang mempunyai potensi besar, pastikan FC mendekati secara personal dan tidak terburu-buru agar nasabah cepat closing. Pendekatan secara personal ini bisa dilakukan untuk nasabah dengan karakter open friend yang menyukai sosialisasi. Sedangkan untuk nasabah yang sibuk, FC dapat memberikan sesuatu yang disukai calon nasabah tersebut sebagai bentuk hubungan yang lebih akrab.
3.    Perusahaan meningkatkan pengawasan internal terhadap FC melalui monitoring setiap pagi dan sore. Sebab, meskipun manajer sudah mewacanakan hal ini, monitoring melalui meeting pagi dan sore sangat jarang dilakukan padahal meeting ini akan sangat membantu manajer di perusahaan untuk lebih mengetahui seberapa jauh kinerja FC dalam melakukan prospek. Melalui monitoring rutin, diharapkan FC dapat memberikan masukan kepada atasan mengenai kesulitannya dalam menghandle nasabah sehingga dapat didiskusikan bersama mengenai solusi yang tepat.
4.    Untuk menambah kekuatan penawaran kepada calon nasabah, bisa dengan cara mengajak salah satu nasabah PT Valbury yang sudah mengalami profit. Dengan adanya tambahan penjelasan dari nasabah yang sudah profit tadi, diharapkan calon nasabah yang diprospek akan lebih percaya dan semakin tertarik untuk bergabung menjadi nasabah PT Valbury.
5.    PT Valbury sebaiknya memberi pelatihan strategi trading secara bertahap terhadap FC yang baru, karena FC yang baru kadang berasal dari orang yang belum sama sekali paham menganai strategi trading, setelah paham pun sebaiknya terus diberikan pelatihan ke tahap yang lebih expert lagi agar FC benar-benar menguasai strategi trading dengan benar dan simple namun akurat. Apabila FC mampu mengedukasi calon nasabah bagaimana cara bertrading dengan simple namun akurat, kemungkinan besar calon nasabah akan lebih tertarik untuk bergabung.
6.    Sebaiknya PT Valbury lebih intens lagi dalam memperhatikan hubungan antar FC karena kebanyakan FC yang dikenal hanya dalam lingkup satu tim, mereka tidak saling mengenal antar tim yang berbeda, maka dari itu alangkah baiknya PT Valbury lebih sering mengadakan acara-acara internal dengan tujuan agar lebih saling mengakrabkan antar FC. Hal tersebut bertujuan jika FC semuanya saling kenal, mereka tidak sungkan untuk saling bertukar informasi dan sharing mengenai sistem trading dan strategi marketing, disamping itu agar tercipta suasana dimana FC yang sudah senior dapat mengajari FC yang lebih muda, jadi FC yang muda tidak kalah terampil dengan FC senior.
7.    Untuk menambah marketing skill dari FC yang baru, sebaiknya para DM (Division Manager) ataupun BM (Business Manager) sering-sering mengajak FC yang baru untuk prospek agar FC yang baru dapat mengetahui secara langsung kondisi di lapangan dan dapat mencontoh cara berbicara DM ataupun BM yang sudah handal. Karena FC yang baru jika langsung di lepas di lapangan, mereka akan kesulitan untuk mensosialisasikan produk yang mereka tawarkan, kebanyakan bingung jika bertemu calon nasabah yang sulit, serta agak berat mendapat kepercayaan dari calon nasabah karena mereka masih baru.



     Dari permasalahan yang dihadapi PT. Valbury Asia Futures (VAF) baik mengenai handling objection maupun strategi trading agar dapat membaca situasi ekonomi dan mengambil keuntungan atas peluang dapat disimpulkan bahwa PT. VAF memang memerlukan pendekatan khusus untuk calon nasabah dan handling nasabah agar loyal dengan perusahaan. Mulai dari perdekatan personal hingga kekeluargaan serta melibakan masyarakat untuk berperan aktif dalam mengembangkan bisnis berjangka ini baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam penanganan strategi trading, ada dua analisis yang harus dikuasai yakni analisis fundamental dan teknikal. Analisis funfamental berfungsi untuk membaca kondisi pasar dan memperkirakan posisi apa yang harus diambil, sedangkan analisis teknikal berfungsi untuk membantu trader dalam menentukan posisi harga yang tepat pada posisi yang akan diambil sehingga akan menguntungkan.
  
B.   SARAN
1.    PT. Valbury Asia Futures sebaiknya menambah frekuensi gathering dari 3 kali setahun menjadi 4 kali karena gathering sangat efektif untuk menarik minat calon nasabah agar segera closing dengan perusaaan.
2.    Pembentukan team khusus yang dipisahkan antara trader, marketeer, dan telemarketer dipantau terus agar stabilitas dan kerjasama team tetap terjaga.
3.    Peningkatan kebersamaan antar FC dengan memberikan training lapangan berupa prospek didampingi FC senior merupakan langkah tepat yang harus ditingkatkan agar FC baru dapat belajar meng-handle calon nasabah.

5 komentar:

  1. Selamat pagi mbak, perkenalkan saya silvania, mahasiswa tingkat akhir kebetulan saya mendaftar di Vlabury unutk kerja part time/internship, mau tanya kalau kemarin apakah ada gaji dan berapa?kira-kira berapa lama waktu internshipnya?terimakasih.

    BalasHapus
  2. Ada tpi tdk seberapa, klo nyri pglmn ya dicoba dlu.

    BalasHapus
  3. Biasa kantor saham ga digaji ,soalnya gajinya itu ditentuin sama profit km sndiri, tpi kalo di pt diluar valbury ada yang dikasih uang jaminan transport dll

    BalasHapus
  4. halo mbak nova, saya ingin bertanya apakah selama kegiatan training akan dikenakan pada calon FC? dan isi kontrak tersebut apa terdapat punishment atau pengembalian biaya selama training? Terima Kasih

    BalasHapus
  5. kak itu dapat datanya dari mna ya? mhon bantuannya ya

    BalasHapus