Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan
anggota organisasinya. Kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi ditentukan
oleh banyak hal, yang salah satunya adalah kepemimpinan yang berjalan dalam organisasi tersebut. Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja karyawannya. Pemimpin tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh positif bagi karyawannya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang
diarahkan
dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Gaya kepemimpinan dapat diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya (Nawawi, 2003:113). Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Malayu, 2000:167).
Pada
akhir 1997, Salomon SA, perusahaan peralatan olahraga Prancis setuju untuk dimerger
Adidas sebesar untuk diversifikasi sepatu dan pakaian menjadi perlengkapan
sepatu golf, komponen sepeda, dan pakaian olahraga musim salju. Tujuan
diakusisinya Salomon oleh Adidas adalah untuk menjadikan adidas sebagai
perusahaan olahraga terbesar kedua menyaingi Reebok.
Permasalahan
Permasalahan muncul bagi perusahaan ketika pemimpin
yang ada tak mampu memberi suatu kejelasan arah bagi pegawai yang ada. Dalam
hal ini, kita pasti mendengar istilah pola kepemimpnan transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan seorang
pemimpin dalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk
mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi yang ada dalam rangka
mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan
seperti mepengembangan perusahaan, pengembangam visi secara bersama,
pendistribusian kewenangan kepemimpinan, dan membangun kultur perusahaan.
Di
dalam artikel yang berjudul Impacts of organizational Culture and Leadership on
Business Performance: A Case Study on Acquisitions oleh Nihan Yildrim dan Seda
Birinci (2013) dikatakan bahwa kepemimpinan dan budaya transformasional
diidentifikasi sebagai kepemimpinan yang dapat menyediakan dasar bagi
keberhasilan organisasi jangka panjang selama adanya perubahan organisasi
(akuisisi).
Dalam
akuisisi dimungkinkan adanya strategi perusahaan tidak sesuai dengan budaya
kerja perusahaan maka langkah yang harus diambil adalah dengan cara merubah
strategi perusahaan dengan cara breakdown pada tahap-tahap tertentu. Karena
merubah budaya perusahaan akan sangat sulit dan memerlukan effort yang sangat
besar dan biaya yang sangat besar. Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa
apapun strategi yang diterapkan oleh suatu perusahaan tidak akan berjalan
maksimal apabila tidak bersinergi dengan budaya perusahaan.
Solusi
Untuk menanggulangi
permasalah yang ada, pihak Adidas dapat merestukturisasi jajaran top manager yang ada dengan
manajer-manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan transformasional. Hal ini
dikarenakan gaya kepemimpinan transformasional memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Mampu mendorong pengikut untuk
menyadari pentingnya hasil pekerjaan.
b. Mendorong pengikut untuk lebih
mendahulukan kepentingan organisasi. Hal ini penting dikarenakan sesungguhnya
pasca akuisisi, perusahaan rawan mengalami kegagalan jika sumber daya manusia
yang ada tidak fokus terhadap kepentingan organisasi.
c. Mendorong untuk mencapai kebutuhan
yang lebih tinggi.
Manajer seharusnya
tidak membuat keputusan yang terburu-buru karena hal tersebut dapat
mengakibatkan penurunan kinerja organisasi, di satu pihak para manajer harus
berjaga agar tidak bertahan pada usatu keputusan yang tidak benar terlalu lama.
Adidas pernah mendominasi pasar sepatu untuk atlet professional namun masih menjadi
nomor dua dibawah Nike. Sehingga mencoba membuka lini bisnis baru dengan
mengakuisisi Salomon akan tetapi memberikan hasil negative bagi Adidas.
Jika
budaya kerja suatu perusahaan tidak sesuai dengan strategi yang akan
diimplementasikan tindakan apa yang harus diambil oleh pimpinan, maka langkah
yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut:
v Melakukan identifikasi strategi
v Spesifikasi new action
v Bicarakan masalah yang didapat dalam
budaya baru
v Implementasi budaya baru
v Komitmen dari management untuk mengganti
budaya perusahaan
Dalam hal ini terlihat perbedaan
budaya dimana Adidas cenderung mengutamakan inovasi produk, sedangakan Salomon
tetap bertahan dengan produk yang telah dibuat sehingga produknya tidak terlalu
menarik dipasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar