Selasa, 22 November 2011

BIAYA STANDAR DAN BALANCE SCORECARD

A.    BIAYA STANDAR 
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda.

Ada beberapa jenis standar yang bisa disusun sesuai dengan kegunaan dan tujuannya, yaitu :
a Standar ideal, yaitu biaya standar yang penyusunannya dilandasi kondisi paling ideal. Standar ini menganggap semua faktor berada pada kondisi terbaik, sehingga pada kondisi normal standar ini tidak mungkin dilaksanakan.
a Standar bisa diharapkan, penyusunan standar ini memperhitungkan kondisi normal internal perusahaan, tanpa memperhitungkan faktor pengaruh eksternal perusahaan.
a Standar Normal / Ekonomi.adalah standar yang layak digunakan sebagai alat pengawasan pelaksanaan, karena sudah mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dalam penyusunannya.

Biaya Standar memiliki kegunaan sebagai berikut:
§      sebagai alat pengawasan dari pelaksanaan program kerja perusahaan
§      memberikan informasi biaya yang bisa dipergunan untuk pengambilan keputusan masalah tertentu
§      memberikan pengukuran yang lebih rasional pada persediaan dan harga pokok penjualan
§      menurunkan biaya pencatatan/ pembukuan

Penyusunan Biaya Standar
Ada tiga kelompok penyusunan biaya standar:
1.Penyusunan standar bahan baku/ material
2.Penyusunan standar upah langsung
3.Penyusunan standar overhead pabrik

B.     BALANCED SCORECARD
Balace Scorecard adalah pengukuran kinerja perusahaan yang modern dengan mempertimbangan empat perspektif (yang saling berhubungan) yang merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang diingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan

Empat Perspektif dalam Balance Scorecard:
¯  Financial à Berorientasi pada para pemegang saham
¯  Customer à Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling bernilai bagi para customer
¯  Internal Bussiness Process à Proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan financial dan kepuasan konsumen
¯  Learning and Growth à Bagaimana kita bisa meningkatkan dan menciptakan value secara continue terutama dalam hubungannya dengan kemampuan dan motivasi karyawan

Hubungan antara ke-4 Perspektif
Nilai dari Perspektif Pelanggan
Perspektif Pelanggan dapat diukur dengan lima aspek utama:
  1. Pengukuran Pangsa Pasar
  2. Pengukuran Customer Retention
  3. Pengukuran Customer Acquisition
  4. Pengukuran Customer Satisfaction
  5. Pengukuran Customer Profitability

Nilai dari Perspektif Bisnis Internal
Perspektif Bisnis Internal dapat diukur dengan tiga aspek utama yaitu :
  1. Proses Inovasi (penelitian dasar dan trepan juga penelitian pengembangan produk)
  2. Proses Operasi (menitikberatkan pada efisiensi proses, konsistensi dan ketepatan waktu dari barang/jasa yang diberikan kepada konsumen.
2.1.            Pengukuran terhadap efisiensi waktu yang dibutuhkan (time measurements)
 
         Processing Time
Manufacturing Cycle Efectiveness = ----------------------
          Throughput Time

2.2.            Pengukuran terhadap kualitas proses produksi (quality process measurements)
2.3.            Pengukuran terhadap efisiensi biaya proses produksi (process cost measurements)
Dalam manufaktur maju, pengukuran atas biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk digunakan ABC system.
  1. Pelayanan Purna Jual (akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen)
Aktivitas-aktivitas diantaranya : garansi, reparasi, perlakuan terhadap produk cacat atau rusak, pelayanan dalam komplain dll
Nilai dari Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Betapa pentingnya untuk terus memperhatikan karyawan, memantau kesejahteraannya, meningkatkan pengetahuan karyawan yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan untuk mencapai hasil ketiga perspektif diatasnya.
  1. Mengukur Kemampuan Karyawan dengan 3 aspek :
1.1.            Pengukuran kepuasan karyawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar