Jumat, 06 April 2012

cONTOH PENERAPAN TEKNIKS SELEKSI DAN WAWANCARA

Teknik Seleksi dan Wawancara Kerja di PT Wijaya Persada Textil Teknik yang kami gunakan untuk merekrut calon karyawan barunya adalah dengan melakukan berbagai macam seleksi dan wawancara, karena bahkan hampir semua perusahaan menggunakan teknik ini untuk mencari dan merekrut para calon pekerjanya. Seleksi kerja adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan atau tidak. Kegiatan ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi.  MASUKAN-MASUKAN SELEKSI Kami menggunakan proses seleksi untuk mengambil keputusan penerimaan karyawan baru. Proses seleksi tergantung pada tiga masukan penting, diantaranya:  Informasi analisis jabatan memberikan deskripsi jabatan  Spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang diisyaratkan jabatan  Rencana-rencana sumber daya manusia memberitahukan kepada manajer personalia bahwa ada lowongan pekerjaan Pada perusahaan kami yaitu Wipatex, memebutuhkan Teknisi Mesin Industri. Kualifikasi yang kami ajukan: a. Seorang lulusan min. SMK program keahlian Pemesinan b. Sehat jasmani rohani c. Pria max. 27 tahun d. Pengalaman kerja diutamakan e. Mau bekerja keras, disiplin, dan ulet Namun, kami selaku bagian manajer personalia harus menghadapi paling tidak tiga tantangan, yaitu tantangan-tantangan suplai, ethis dan organisasional. Hal ini sering menjadi kendala proses seleksi. 1. Tantangan-tantangan Suplai Semakin besar jumlah pelamar yang “qualified” maka akan semakin mudah bagi kami selaku departemen personalia untuk memilih karyawan baru yang berkualitas. Dalam kenyataannya, terkadang keterbatasan suplai tersebut menyebabkan organisasi tidak leluasa memilih calon karyawan terbaik. 2. Tantangan-tantangan Ethis Penerimaan karyawan baru karena hubungan keluarga, pemberian komisi dan kantor penempatan tenaga kerja, atau karena suap, semuanya merupakan tantangan bagi pengelola organisasi. Bila standar-standar ethis ini dilanggar, karyawan baru mungkin dipilih secara tidak tepat atau mungkin akan merugikan perusahaan 3. Tantangan-tantangan Organisasional Proses seleksi bukan merupakan tujuan akhir, tetapi prasarana dengan mana organisasi berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasarannya. Secara alamiah, perusahaan menghadapi keterbatasan-keterbatasan, seperti anggaran atau sumber daya lainnya yang mungkin akan membatasi proses seleksi. Disamping itu, berbagai strategi, kebijaksanaan dan taktik organisasi juga merupakan batasan-batasan.  LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES SELEKSI Departemen personalia dapat menggunakan berbagai prosedur seleksi untuk membandingkan pelamar dengan spesifikasi jabatan. Bagi pelamar yang berasal dari suplai internal, kadang-kadang tidak perlu melalui beberapa langkah awal, seperti penerimaan pendahuluan, pemeriksaan referensi atau evaluasi medis (kesehatan). Namun, hal ini masih bersifat relatif bagi Wipatex. Langkah-langkah Dalam Proses Seleksi : LANGKAH 1 : PENERIMAAN PENDAHULUAN Proses seleksi merupakan jalur dua arah, dimana organisasi memilih para karyawan dan para pelamar memilih perusahaan. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia Wipatex atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Bila pelamar datang sendiri, wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan sangat membantu dalam upaya menghilangkan kesalahapahaman dan menghindarkan pencarian informasi dari sumber tidak resmi yang beredar di Wipatex. LANGKAH 2 : TES-TES PENERIMAAN Tes-tes penerimaan sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang relatif obyektif tentang pelamar yang dapat dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para karyawan sekarang. Tes-tes penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian pelamar dan persyaratan jabatan. Setiap tipe tes yang akan dijalani oleh calon pelamar mempunyai kegunaan yang terbatas, dan mempunyai tujuan yang berbeda. Departemen Personalia Wipatex menggunakan berbagai tipe tes, diantaranya: a. Tes-tes Psikologis (Psychological Test) 1. Test kecerdasan (intelligence test) Yang menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis. Tes tertulis (paper and pencil test) yang digunakan untuk mengukur level intelegensi individu mencakup kemampuan verbal dan numerikal. Memiliki validitas dan reliabilitas yang paling tinggi diantara instrumen seleksi lainnya. 2. Test kepribadian (personality test) Untuk memprediksi bagaimana orang-orang akan menghadapi tekanan-tekanan antar perorangan serta situasional. Tes-tes kepribadian ini berusaha untuk memperoleh data-data tentang motivasi seorang individu, penyesuaian diri, kapasitas terhaadp citra antar perorangan. 3. Test bakat (aptitude test) Yang mengukur kemampuan potensial pelamar yang dapat dikembangkan 4. Test minat (interest test) Yang mengetahui seberapa besar antusiasme pelamar terhadap pekerjaan yang akan diberikan. 5. Tes prestasi (achievement test) Yang mengukur kemampuan pelamar saat melamar atau menjalankan tes ini. b. Tes-tes Pengetahuan (Knowledge Tests) Yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar (harus sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan). Dalam hal ini Wipatex mengujikan materi berupa pengetahuan yang berkaitan dengan mesin industri. c. Ujian-ujian Fisik dan Kesehatan (Physical and Health Examination) Pekerjaan yang akan ditempati oleh pelamar di Wipatex memerlukan stamina yang lebih dibanding pekerjaan yang lain, kekuatan untuk ketahanan (toleransi) dan kondisi-kondisi yang tidak mengenakkan. Ujian-ujian fisik mengungkapkan apakah seseorang calon memilki kualitas-kualitas demikian. Tes Kesehatan tahap 1 juga diperlukan untuk mengetahui tingkat kesehatan pelamar. d. Performance Tests Yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya. LANGKAH 3 : WAWANCARA SELEKSI Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal bisa diterima atau tidak seorang pelamar dan mempunyai tingkah fleksibilitas tinggi. Teknik ini juga memungkinkan pertukaran informasi dua arah : pewawancara mempelajari pelamar, dan sebaliknya pelamar mempelajari perusahaan. Walaupun bersifat fleksibel, wawancara seleksi mempunyai dua kelemahan utama yaitu reliabilitas dan validitas. Tetapi, teknik wawancara penting dilakukan dalam proses seleksi karena efektivitasnya dapat dipercaya. Di dalam proses seleksi, tujuan wawancara secara umum adalah memperoleh sejumlah informasi penting yang dibutuhkan untuk mengukur aspek perilaku tertentu. Informasi tersebut umumnya sulit diperoleh hanya melalui tes tertulis saja. A. Jenis Wawancara Kerja Jenis wawancara yang biasa dipergunakan Departemen Personalia Wipatex dalam melakukan wawancara kerja adalah wawancara yang mengkombinasikan beberapa jenis wawancara untuk memperoleh data yang lebih akurat. Jenis yang biasanya dikombinasi untuk digunakan dalam menyeleksi pelamar adalah wawancara yang terstruktur dan wawancara tidak terstruktur (memungkinkan seorang pewawancara mengajukan pertanyaan lanjutan). B. Tipe Wawancara Kerja Dalam seleksi karyawan, Departemen Personalia Wipatex menggunakan beberapa tipe wawancara kerja yang populer di dunia kerja, diantaranya:  Wawancara Seleksi (Screening Interview) Pelamar akan menduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang maka dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa diantara kandidat tersebut merupakan kandidat yang paling qualified sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Wawancara seleksi biasanya berlangsung singkat antara 15 – 30 menit.  Wawancara di Sekolah atau Kampus (On-School or Campus Interview) Meskipun tidak banyak perusahaan yang melakukan wawancara kerja di kampus atau sekolah, namun untuk Wipatex yang mencari para lulusan Permesinan untuk menempati pekerjaan ini menilai cara ini sangat efektif karena memberikan akses bagi perusahaan tersebut untuk mendapatkan kandidat terbaik yang mungkin sangat sulit diperoleh jika menunggu para kandidat tersebut datang melamar. Namun, tipe wawancara ini akan dilakukan apabila kuota pelamar jauh dibawah target jumlah pelamar di Wipatex.    Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview) Ketika seorang pelamar telah lolos dalam tahap wawancara seleksi, Wipatex mengundang kandidat tersebut untuk melihat secara langsung lokasi kerja. Pada kesempatan tersebut recruiter akan langsung melakukan wawancara secara mendalam. Bagi pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja pada lokasi yang lingkungannya hampir sama, wawancara di lokasi kerja mungkin bisa terasa menakutkan karena mungkin harus melakukan perjalanan dan berada di wilayah yang tidak ia kenal.  Wawancara Kasus (Case Interview) Wawancara kerja jenis ini menekankan pada kemampuan analisis dan pemecahan masalah terhadap suatu kasus tertentu. Dalam wawancara kasus akan diselingi dengan Performance Tests, Departemen Personalia akan menyediakan ruangan dan beberapa macam mesin industri sederhana yang dimiliki oleh Wipatex. Mesin-mesin yang disediakan adalah mesin yang telah “diatur” (sengaja diotak-atik sebelumnya) dan tanpa pemberitahuan kerusakan kepada para pelamar. Hal ini bertujuan agar para pelamar memperlihatkan kemampuannya dalam memperbaiki dan tiap pelamar akan diberikan kurun waktu tertentu untuk menyelesaikannya. C. Pertanyaan dalam Wawancara Kerja Wawancara ini berguna sebagai suatu cara efektif untuk meminimumkan rasa asing bagi karyawan, karena karyawan telah dapat memahami perusahaan dan pekerjaannya sebelum mereka mengambil keputusan untuk bekerja pada perusahaan. Atasan langsung (penyelia) mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi kecakapan teknis pelamar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelamar tentang pekerjaan tertentu secara lebih tepat. Atas dasar ini Wipatex yang memberikan wewenang kepada penyelia untuk membantu dalam proses wawancara calon karyawan. Karena komitmen para penyelia pada umumnya akan semakin besar bila mereka diajak berpartisipasi dalam proses seleksi. Partisipasi mereka paling baik diperoleh melalui supervisory interview. Dengan mengajukan serangkaian pertanyaan, penyelia menilai kecakapan teknis, potensi, kesediaan bekerjasama, dan seluruh kecocokan pelamar. Pertanyaan yang akan diajukan selama proses wawancara berlangsung terbagi dalam beberapa aspek, diantaranya: I. Motivasi Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain: 1. Mengapa Anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ? 2. Apa yang membuat Anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ? 3. Tanggung jawab apa yang Anda anggap penting dalam pekerjaan ? 4. Tantangan apa yang Anda cari dalam pekerjaan ? 5. Sebutkan dua hal yang memotivasi Anda dalam bekerja. 6. Apa yang dapat memotivasi Anda dalam kehidupan pribadi anda ? 7. Apa yang dapat memotivasi Anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ? 8. Apa yang dapat memotivasi Anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan ? 9. Apa alasan Anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?)* 10. Apa yang membuat Anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?)* 11. Selama perjalanan karir Anda, posisi mana yang paling Anda sukai ?)* 12. Mengapa Anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)* 13. Apa arti bekerja bagi anda ? II. Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres) Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres, antara lain: 1. Apakah Anda dapat bekerja di bawah tekanan ? 2. Pernahkan Anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana Anda menyikapinya?)* 3. Dalam lingkungan kerja seperti apa Anda merasa nyaman ? (bisa diajukan secara terstruktur atau tidak ) 4. Seandainya atasan Anda marah karena hal yang bukan dilakukan Anda, bagaimana anda menyikapinya ? 5. Bagaimana Anda menyikapi kritik yang diberikan kepada Anda ? 6. Seandainya Anda mendapatkan ditempatkan pekerjaan yang tidak Anda harapkan, apa yang akan Anda lakukan ? 7. Seandainya Anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan Anda lakukan ? 8. Masalah terbesar apa yang pernah Anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ? III. Inisiatif Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain: 1. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana Anda mengetahuinya ? 2. Kriteria apa yang Anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat kerja Anda ? 3. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah Anda ikuti. 4. Bagaimana Anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb))* IV. Sikap kerja Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain: 1. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang Anda pegang, bagaimana Anda menyikapinya ? 2. Ceritakan mengenai pengalaman kerja Anda.)* 3. Apa tanggung jawab Anda pada posisi tersebut ?)* V. Kepercayaan Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain: 1. Menurut Anda, apa definisi/arti kesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi Anda ? 2. Menurut Anda, apa definisi/arti kegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi Anda ? 3. Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi Anda. 4. Pekerjaan apa yang telah Anda selesaikan dengan sukses ?)* 5. Apa peran Anda dalam kesuksesan tersebut ?)* 6. Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ? VI. Kemampuan Berpikir Analitis Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah "Kemampuan Memecahkan Masalah" (problem solving) dan "Kemampuan Membuat Keputusan" (decision making). Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain: 1. Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ? 2. Ceritakan mengenai persoalan yang pernah Anda pecahkan. (bisa diajukan secara terstruktur atau tidak ) 3. Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering Anda hadapi dalam pekerjaan.)* 4. Apakah Anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan ? Apa peran Anda dalam menyelesaikan masalah tersebut ? (tidak hanya saat bekerja tetapi juga bisa selama kuliah atau proses belajar) 5. Bagaimana Anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ? 6. Bagaimana Anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ? 7. Bagaimana Anda membuat suatu keputusan penting ? 8. Dalam situasi atau kondisi seperti apa, Anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan ? 9. Menurut Anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ? 10. Apa yang Anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang Anda hadapi ? VII. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement) Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain: 1. Apakah Anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek/sesuatu hal yang rumit ? 2. Apakah Anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan! (bersifat umum tidak hanya di dunia kerja) 3. Apakah Anda memiliki inisiatif ? Bagaimana Anda menunjukkan hal tersebut? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil. 4. Bagaimana Anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ? 5. Apa kegagalan terbesar yang pernah Anda alami ? Kekecewaan apa yang Anda alami ? 6. Bagaimana Anda mengatasi perasaan tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ? 7. Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang. 8. Apakah Anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ? 9. Berdasarkan pengalaman Anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa Anda mengambil risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ? 10. Mengapa Anda mengambil risiko tersebut ? 11. Prestasi apa yang pernah Anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau materi))* VIII. Aspirasi Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain: 1. Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling Anda senangi ? Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling Anda tidak senangi ? Kenapa ? 2. Apa cita-cita Anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ? 3. Apakah Anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ? 4. Menurut Anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik Anda ? 5. Kenapa kami harus memilih Anda ? 6. Bisakah Anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan Anda ? 7. Bagaimana pendapat Anda mengenai perusahaan ini ? IX. Sosialisasi Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain: 1. Ceritakan kegiatan Anda di waktu senggang. 2. Kegiatan apa yang Anda ikuti di lingkungan anda ? 3. Selain belajar, kegiatan apa saja yang Anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang pernah Anda pegang ? X. Kemandirian Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain: 1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup Anda, yang Anda anggap sebagai keputusan Anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang Anda anggap bukan keputusan Anda sendiri. 2. Mengapa anda memilih jurusan atau program keahlian Permesinan ? 3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri Anda ? 4. Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut Anda sertakan ? )* Pertanyaan akan diajukan apabila pelamar telah mempunyai pengalaman kerja LANGKAH 4 : EVALUASI MEDIS (Tes Kesehatan Tahap 2) Proses seleksi ini mencakup pemeriksaan kesehatan pelamar secara keseluruhan sebelum keputusan penerimaan karyawan dibuat. Pada umumnya, evaluasi ini mengharuskan pelamar untuk menunjukkan informasi kesehatannya. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga medis Wipatex sendiri dengan dokter di luar Wipatex, agar hasil yang diberikan bisa bersifat netral. Evaluasi medis ini memungkinkan Wipatex menekan biaya perawatan kesehatan karyawan dan asuransi jiwa, mendapatkan karyawan yang memenuhi persayaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan sebagai teknisi, atau memperoleh karyawan yang dapat mengatasi stress fisik dan mental suatu pekerjaan. LANGKAH 5 : KEPUTUSAN PENERIMAAN Keputusan penerimaan bisa diputuskan oleh atasan langsung atau Departement Personalia Wipatex, keputusan penerimaan menandai berakhirnya proses seleksi. Dari sudut pandangan hubungan masyarakat (public relations), pelamar yang tidak terpilih harus diberitahu. Bentuk pemberitahuan bisa dalam bentuk surat penolakan dengan memperhatikan Etika yang berlaku dan dengan bahasa yng tidak menyinggung.  HASIL SELEKSI DAN UMPAN BALIK Hasil akhir proses seleksi adalah orang yang diterima sebagai karyawan baru. Bila masukan-masukan seleksi diperhatikan dengan seksama dan langkah-langkah dalam proses seleksi diikuti secara benar, maka para karyawan baru akan merupakan sumber daya manusia yang produktif. Dan karyawan produktif adalah bukti paling baik suatu proses seleksi yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar